Fresh Graduate Vs Pekerja Lama
Tidak hanya latar belakang pendidikan saja yang membedakan antara pelamar yang satu dengan pelamar yang lainnya. Pengalaman bekerja juga menjadi pembeda yang signifikan saat keduanya melakukan wawancara.1.
1. Busana
Fresh Graduate akan sangat memerhatikan penampilan. Bagaimanapun ini adalah wawancara pertamanya dan sangat ingin memberikan kesan yang baik kepada user. Oleh karena itu busana yang dipilih oleh fresh graduate biasanya lebih “meriah” sedangkan pekerja lama yang sudah “jenuh” dengan wawancara yang menurutnya sangat formalitas tersebut lebih memilih busana yang biasa saja. Sehingga kalau dilihat sekilas si pekerja lama tersebut tidak kelihatan sebagai pelamar.
2. Sikap Tubuh
Tentu saja yang namanya wawancara akan mendebarkan siapapun orangnya. Apalagi jika itu hitungannya perusahaan impian. Namun pengalaman yang lebih membuat pekerja lama lebih santai membawa diri ketimbang fresh graduate yang terkesan sangat grogi.
3. Pengisian Data Diri
Seringkali yang terjadi saat kita berada di ruang tunggu sembari menunggu user datang untuk mewawancara, kerap disodorkan formulir untuk mengisi data diri. Padahal informasi mengenai data diri sudah dituliskan dengan jelas di CV yang dikirimkan. Pengulangan demikian akan membuat jenuh pekerja lama sehingga mengisi seadanya saja. Hal berbeda terjadi pada fresh graduate yang tetap mengisi dengan semangat yang sama.
4. Percaya Diri
Atmosfer percaya diri yang dikeluarkan oleh fresh graduate dan pekerja lama cukup berbeda. Biasanya pekerja lama lebih percaya diri menjawab setiap pertanyaan dari user, bahkan terkesan santai. Tidak sama dengan fresh graduate yang terbata-bata dan sulit mendeskripsikan apa yang dimaunya—bahkan cenderung memberi jawaban aman agar user senang.
5. Impress
Fresh graduate tanpa disadari kerap memberikan jawaban yang terkesan mustahil dilakukan. Jawaban-jawaban yang mencitrakan kalau dirinya adalah orang yang sangat berdedikasi tinggi, pegawai teladan dan lain sebagainya. Pekerja lama tidak mau mengulangi “kesalahan” yang sama. Lebih senang tampil apa adanya dan memberikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan keadaan sekarang bukan jawaban-jawaban mimpi hanya demi kalimat, “Anda diterima.”