Overemployed : Memahami Praktik Bekerja di Beberapa Perusahaan Sekaligus
Di era digital yang serba cepat ini, kita sering mendengar istilah “gig economy” atau “freelancing” yang menandai fleksibilitas baru dalam dunia kerja. Namun, ada tren lain yang semakin menarik perhatian, yakni “overemployed”. Istilah ini merujuk pada praktik seseorang yang secara aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan dalam waktu yang bersamaan.
Fenomena ini bukan sekadar tren semata, melainkan respon terhadap perubahan lanskap pekerjaan yang semakin kompleks dan tuntutan ekonomi yang terus meningkat. Informasi selengkapnya mengenai fenomena overemployed serta perkembangan, kelebihan, dan kekurangannya bisa dibaca di sini!
Kapan Istilah Overemployed Ini Populer
Istilah "overemployed" semakin sering kita dengar dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan perubahan lanskap dunia kerja yang begitu dinamis. Namun, kapan tepatnya istilah ini mulai populer dan menjadi perbincangan hangat? Popularitas istilah overemployed erat kaitannya dengan munculnya gig economy. Munculnya platform-platform online yang memfasilitasi pekerjaan lepas atau paruh waktu membuat individu memiliki fleksibilitas untuk mengambil beberapa pekerjaan sekaligus. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan seseorang untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja, sehingga semakin mudah untuk mengelola beberapa pekerjaan secara bersamaan.
Lebih lanjut, krisis ekonomi global yang terjadi beberapa tahun lalu juga turut mendorong munculnya fenomena overemployed. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau mengalami pengurangan penghasilan, sehingga mereka mencari cara untuk menambah pendapatan dengan bekerja di beberapa tempat sekaligus. Kondisi ini membuat istilah overemployed semakin dikenal dan dibicarakan oleh masyarakat luas.
Beberapa faktor lain yang turut mendorong popularitas istilah ini antara lain:
1. Perubahan Ekspektasi Karyawan
Karyawan modern semakin menghargai fleksibilitas dan otonomi dalam bekerja. Mereka tidak lagi terpaku pada satu pekerjaan tetap seumur hidup, melainkan mencari beragam pengalaman dan peluang untuk mengembangkan diri.
2. Perkembangan Startup
Munculnya banyak startup dengan model bisnis yang unik dan fleksibel juga turut mendorong tren overemployed. Startup seringkali membutuhkan tenaga kerja yang fleksibel dan dapat bekerja dalam jangka waktu yang pendek untuk proyek-proyek tertentu.
3. Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita bekerja. Banyak orang yang harus bekerja dari rumah dan memiliki lebih banyak waktu luang. Kondisi ini membuat beberapa orang memilih untuk mengambil pekerjaan sampingan atau freelance untuk mengisi waktu luang dan menambah penghasilan. Cek Peluang Kerja yang Muncul Saat Pandemi untuk pembahasan lebih lanjut.
Apa Kelebihan dari Menjadi Overemployed
Menjadi overemployed, atau memiliki lebih dari satu pekerjaan secara bersamaan, mungkin terdengar melelahkan. Namun, di balik tantangannya, terdapat sejumlah keuntungan yang menarik. Bagi sebagian orang, menjadi overemployed bukan hanya sekadar cara untuk menambah penghasilan, tetapi juga sebuah gaya hidup yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai potensi dan mencapai tujuan hidup yang lebih luas. Apa saja kelebihannya?
1. Peningkatan Pendapatan
Salah satu alasan paling umum mengapa orang memilih untuk overemployed adalah untuk meningkatkan pendapatan. Dengan memiliki beberapa sumber penghasilan, seseorang dapat mencapai tujuan finansial mereka lebih cepat, seperti membeli rumah, membayar utang, atau bahkan memulai bisnis sendiri. Pendapatan tambahan ini memberikan fleksibilitas finansial yang lebih besar dan mengurangi tekanan ekonomi.
2. Pengembangan Keterampilan
Bekerja di berbagai perusahaan atau proyek memungkinkan individu untuk mempelajari berbagai keterampilan baru dan memperluas pengetahuan mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing di pasar kerja, tetapi juga memberikan kepuasan pribadi karena terus belajar dan berkembang.
3. Fleksibilitas
Salah satu keuntungan besar dari menjadi overemployed adalah fleksibilitas dalam mengatur waktu. Dengan memiliki beberapa pekerjaan, seseorang dapat menyusun jadwal kerja yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka. Ini memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi, hobi, atau kegiatan lainnya.
4. Jaringan yang Lebih Luas
Memiliki beberapa pekerjaan berarti berinteraksi dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan seseorang untuk membangun jaringan profesional yang lebih luas, membuka peluang untuk kolaborasi dan proyek baru di masa depan. Mau tahu tipsnya? Baca 7 Langkah Praktis Membangun Jaringan Profesional yang Kuat.
5. Memenuhi Hasrat untuk Belajar
Bagi sebagian orang, bekerja di berbagai bidang adalah cara untuk memuaskan rasa ingin tahu dan terus belajar hal-hal baru. Mereka dapat bekerja di bidang yang berbeda-beda dan mengembangkan minat yang beragam.
6. Kemandirian Finansial
Dengan memiliki beberapa sumber pendapatan, seseorang akan merasa lebih mandiri secara finansial. Mereka tidak terlalu bergantung pada satu sumber pendapatan saja, sehingga lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Kelemahan atau Kekurangan Status Overemployed
Meskipun menjadi overemployed menawarkan sejumlah keuntungan, namun praktik ini juga memiliki sejumlah kelemahan yang perlu diperhatikan. Bekerja di beberapa pekerjaan secara bersamaan dapat memberikan tekanan yang signifikan, baik secara fisik maupun mental, dan berpotensi menghambat produktivitas serta keseimbangan hidup. Apa saja kelemahan dari menyandang status overemployed?
1. Risiko Burnout
Salah satu risiko terbesar dari menjadi overemployed adalah burnout. Bekerja terlalu keras dan terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang ekstrem, serta penurunan kinerja.
2. Konflik Kepentingan
Jika bekerja di beberapa perusahaan yang bersaing atau memiliki klien yang sama, terdapat risiko terjadinya konflik kepentingan. Hal ini dapat merusak reputasi profesional dan bahkan berujung pada pemecatan.
3. Kurangnya Fokus
Membagi perhatian pada beberapa pekerjaan dapat membuat seseorang sulit untuk fokus pada satu tugas tertentu. Hal ini dapat menghambat kualitas pekerjaan dan menyebabkan kesalahan.
4. Masalah Manajemen Waktu
Mengelola waktu untuk bekerja di beberapa perusahaan sekaligus membutuhkan disiplin yang tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan stres dan kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu.
5. Dampak pada Hubungan Pribadi
Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bekerja dapat mengorbankan waktu untuk keluarga dan teman. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan pribadi.
6. Kurangnya Jaminan Kesehatan dan Kesejahteraan
Pekerja lepas atau paruh waktu seringkali tidak memiliki akses yang sama terhadap manfaat kesehatan dan kesejahteraan seperti karyawan tetap.
Haruskah Bekerja Secukupnya?
Pertanyaan mengenai seberapa banyak kita harus bekerja adalah pertanyaan yang kompleks dan jawabannya sangat individual. Di satu sisi, bekerja memberikan kita penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuan finansial. Di sisi lain, bekerja terlalu keras dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita, serta mengganggu keseimbangan hidup.
Idealnya, kita perlu menemukan keseimbangan antara bekerja dan beristirahat. Bekerja secukupnya berarti bekerja dengan produktivitas tinggi dalam waktu yang efektif, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik tanpa mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan. Dengan demikian, kita dapat menikmati kehidupan yang lebih seimbang, memiliki waktu untuk keluarga, teman, hobi, dan pengembangan diri. Namun, penting untuk diingat bahwa definisi "cukup" dapat berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, kondisi kesehatan, tanggung jawab keluarga, dan tujuan hidup.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan seberapa banyak kita harus bekerja antara lain:
- Tujuan Hidup: Apa yang ingin Anda capai dalam hidup? Bekerja dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi bukan satu-satunya tujuan hidup.
- Kesehatan: Bekerja terlalu keras dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental. Prioritaskan kesehatan Anda agar dapat bekerja secara produktif dalam jangka panjang.
- Keluarga dan Teman: Luangkan waktu untuk keluarga dan teman-teman. Hubungan sosial yang kuat sangat penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan.
- Hobi dan Minat: Jangan lupakan hobi dan minat Anda. Melakukan aktivitas yang Anda sukai dapat membantu Anda merasa lebih bahagia dan mengurangi stres.
Pada akhirnya, keputusan untuk bekerja secukupnya adalah keputusan pribadi. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara bekerja dan hidup, sehingga Anda dapat merasa puas dan bahagia. Merasa kurang cocok dengan pekerjaan sekarang, coba cek-cek info lowongan kerja di loker.id!