Sangat jarang sebuah perusahaan memiliki kondisi yang stabil sejak berdiri sampai sekarang. Pasti ada momen-momen dimana
perusahaan tersebut mengalami krisis. Masalahnya seberapa besar krisis tersebut dan bagaimana kesanggupan perusahaan menghadapinya. Bagaimana jika krisis tersebut terjadi pada perusahaan tempat Anda bekerja?
1. Bagaimana Bisa Terjadi
Cobalah analisa apa yang menyebabkan krisis tersebut terjadi. Apakah ini kerjaannya “orang dalam” ataupun orang-orang golongan tertentu yang hanya mengutamakan kepentingannya saja. Atau justru krisis ini terjadi karena memang industri yang dijalani oleh perusahaan Anda memang sedang bermasalah.
2. Solusi
Apakah sudah ada solusi ataupun jalan keluar dari krisis yang timbul ini? Bagaimana tanggapan para pemilik saham maupun atasan menghadapi krisis ini. Jika memang mereka berusaha untuk bangkit dan keluar dari krisis itu artinya pemilik perusahaan beserta dewan eksekutif memang masih memperjuangkan perusahaan. Namun bila kondisi yang fatal ini didiamkan bisa jadi mereka sudah pasrah atau punya rencana lain.
3. Respon Atasan
Apakah atasan pernah suatu kali mengumpulkan karyawan dan membahas situasi krisis yang sedang dihadapi? Anda harus mencermati bagaimana responnya terhadap krisis ini. Apakah dia memberikan semangat, sekadar memberikan semangat. Penting untuk Anda supaya tahu bagaimana sebenarnya
passion atasan terhadap perusahaan.
4. Merger
Sah saja jika suatu perusahaan melakukan
merger dengan perusahaan lain. Adakalanya bila hal itu terjadi maka dilakukan pengurangan jumlah karyawan namun ada juga yang tidak. Sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan saja.
Anda terlebih dahulu harus tahu
trade record dari perusahaan yang bakal
merger dengan perusahaan Anda. Jangan sampai bergabungnya dua perusahaan tersebut malah menambah masalah saja.
5. Pilihan
Apakah Anda punya pilihan lain selain tetap bertahan di perusahaan tersebut. Apa Anda yakin jika tetap di perusahaan yang dilanda krisis tersebut masa depan Anda dan stabilitas finansial Anda tidak akan terganggu?
Jika Anda memiliki pilihan ataupun tawaran lain misalnya ada perusahaan yang mengajak Anda untuk bergabung dengannya. Sebaiknya Anda mempertimbangkan masak-masak sebelum akhirnya bergabung dengan perusahaan tersebut.